TTP Guguak BSIP Sumbar Berbagi Ilmu Tentang Kakao dengan Disbunnakkeswan Kab. Kampar Prov. Riau
Balubuih, 15 September 2023 tim dari dinas perkebunan peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Kampar Prov. Riau dibawah komando Ibu Nur'aini, SP, M.Si berkunjung ke Taman Teknologi Pertanian (TTP) Guguak BSIP Sumatera Barat untuk konsultasi dan koordinasi mengenai pengelolaan tanaman kakao, pengendalian OPT dan pengolahannya. Kedatangan ibu Nur dan tim berawal dari harga jual biji kakao di Kampar yang lebih rendah berkisar Rp. 18.000 - 24.000 dibandingkan di Payakumbuh yang sudah mencapai 48.000 untuk biji non fermentasi dan 75.000 untuk biji fermentasi serta banyaknya serangan OPT di Kampar.
Kedatangan tim Disbunnakkeswan Kab. kampar Riau disambut baik oleh kepala TTP Guguak ibu Nurhayati, SP dan tim serta Bapak Edy Syafianto salah satu petani mitra BSIP Sumbar. TTP guguak terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota yang merupakan salah satu sentra kakao di Sumbar. TTP Guguak memiliki kebun kakao dengan beberapa varietas dan satu unit pabrik mini pengolahan kakao yang dapat dijadikan salah satu sentra agroeduwisata. Saat ini posisi tawar produk kakao cukup bagus karena harganya cukup mahal, apalagi biji kakao fermentasi.
Beberapa hal penting yang harus dilakukan untuk budidaya kakao yang baik yaitu bibit unggul bersertifikat, pemangkasan, dan pemeliharaan. Pemangkasan yang dilakukan dapat memperbanyak buah dan mengurangi serangan hama dan penyakit. Pemeliharaan dilakukan dengan membuang buah atau bagian tanaman yang sudah terserang hama dan penyakit dan mengobatinya. Hama dan penyakit yang paling banyak menyerang tanaman kakao adalah busuk buah dan VSD.
Kualitas biji kakao kering dapat ditingkatkan dengan memfermentasi biji kakao sebelum dikeringkan. Biji kakao fermentasi ini memiliki aroma, cita rasa dan kualitas yang lebih baik dibandingkan biji tanpa fermentasi.
Setelah diskusi, tim Disbunnakkeswan diajak berkeliling melihat pabrik mini pengolahan kakao dan kebun kakao TTP Guguak. Ibu Nur'aini mewakili tim sangat senang mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat disini. Tim akan menerapkan ilmu yang didapat untuk petani kakao binaan mereka di Kampar nantinya. Harapan besar dari tim, BSIP Sumbar tetap bersedia memberikan masukan dan saran walaupun sudah terpisah jarak dan waktu.(sm)